Pengertian
Seleksi
Banyak orang yang mendifinisikan
tentang pengertian seleksi berikut adalah sebagian dari pendifinisian itu:
1) Malayu Hasibuan
Seleksi adalah suatu kegiatan
pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan
perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari tertentu
dari setiap perusahaan yang bersangkutan.
2) Dale yoder
“Selection
is the proses by with candidates for employment are divided into two those who
be affered employed and will not.”
Seleksi adalah suatu proses ketika
calon karyawan dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang diterima dan ditolak.
3) R.S Dwivedi
Seluruh
konsep dari seleksi dan penempatan karyawan yang efektif dapat diharapkan
mengurangi tingkat perputaran atau keluar masuknya.
4) Mitton M. Mandel
The carefull selection and placement of employment to make sure that
they are physically, mentally and temperamentally fitted to the jobs the are
expected to do, to make sure that new employess can reasonally be expected to
develop into desireble employees, and so that there will be a minimum number of
square pigs in round holes.
Seleksi atau
pemilihan yang cermat dan penempatan karyawan membuat mereka secara fisik,
mental, dan temperamen sesuai dengan pekerjaan yang mereka harapkan, membuata
karyawan baru dapat berkembang sesuai keinginan mereka sehingga akna
memperkecil jumlah karyawan yang tidak pada tempatnya.
Seleksi adalah proses pemilihan dari sekelompok pelamar, orang atau orang-orang
yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan
kondisi yang ada pada saat ini yang dilakukan perusahaan. Seleksi merupakan hal
yang sangat penting karena berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh organisasi
untuk mencapai tujuannya melalui proses seleksi. Seleksi merupakan motivasi.
Sekiranya orang tepat telah diseleksi, maka proses motivasi dengan sendirinya
akan berjalan baik disebabkan orang itu sudah memiliki sikap dan perilaku yang
baik, dan menunaikan tugas-tugasnya dengan system yang tertata.
Karyawan
adalah atau asset utama dari setiap perusahaan. Peran karyawan karyawan sangat
menentukan berhasil tidaknya perusahaan mencapai sasarannya. Perusahaan harus
selalu berusaha untuk memperoleh dan menempatkan karyawan yang qualifed pada setiap jabatan dan
pekerjaan supaya pelaksanaan pekerjaan lebih berdaya guna berdaya guna serta
berhasil guna.
Karyawan
yang berkualitas akan menghasilkan hasil yang berkualitas dan cepat selesai
tepat pada waktunya sehingga perusahaan tidak mendapatkan kerugian karena tidak
berhasilnya suatu yang tidak tepat pada waktunya.
Untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan yang diperlukan, perusahaan membutuhkan
seleksi yang tepat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknis dari segi
seleksi tidak lain dari usaha untuk mendapatkan orang-orang yang tepat untuk
jabatan yang tepat.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu menempatkan para karyawan pada posisi yang tepat yaitu pada posisi yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan masing-masing. Apabila perusahaan kurang memperhatikan seleksi maka ini berarti menutup jalan untuk mencapai efisiensi kerja yang baik dan menghambat pengembangan manajemen perusahaan ke arah pencapaian tujuan perusahaan. Dari uraian tersebut diatas jelas terlihat bahwa seleksi karyawan mempunyai peranan yang penting dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu menempatkan para karyawan pada posisi yang tepat yaitu pada posisi yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan masing-masing. Apabila perusahaan kurang memperhatikan seleksi maka ini berarti menutup jalan untuk mencapai efisiensi kerja yang baik dan menghambat pengembangan manajemen perusahaan ke arah pencapaian tujuan perusahaan. Dari uraian tersebut diatas jelas terlihat bahwa seleksi karyawan mempunyai peranan yang penting dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Tujuan Seleksi
Proses Seleksi merupakan untuk
mempertemukan syarat-syarat yang diinginkan dengan orang yang akan diterima
menjadi karyawan dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan perusahaan sesuai
dengan yang tertera pada uraian jabatan, sehinggga semboyan daripada The Right Man On The Right Place akan
menjadi kenyataan.
Tujuan diadakannya seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja tersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan. Pada umumnya tujuan seleksi, yaitu:
Tujuan diadakannya seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja tersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan. Pada umumnya tujuan seleksi, yaitu:
1. Untuk mendapatkan para karyawan
yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas sebagaimana yang dibutuhkan( jujur,
disiplin, terampil, kreatif, loyal, dan berdedikasi tinggi).
2. Untuk mengukur kemampuan calon
karyawan atau pelamar, apakah dapat mengerjakan pekerjaan tertentu yang
dibutuhkan.
3. Untuk menyiapkan dan membentuk
kader-kader karyawan yang dapat menunjang kegiatan perusahaan di masa yang akan
datang.
Kualifikasi Dasar Seleksi
Beberapa kualifikasi yang menjadi
dasar bagi pelaksanaan seleksi diberbagai perusahaan menurut Malayu S.P
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2001 adalah sebagai berikut:
1. Keahlian. Keahlian digolongkan menjadi tiga
macam, yaitu: Teknikal Skill (keahlian yang dimiliki oleh pegawai), Human
Skill (keahlian yang dimiliki sub pimpinan), Konseptual Skill (keahlian yang
dimiliki oleh pucuk pimpinan).
2. Pengalaman. Pengalaman kerja seseorang pelamar
hendaknya mendapat pertimbangan utama dalam proses seleksi.Orang yang berpengalaman
merupakan calon karyawan yang telah siap pakai.
3. Kesehatan
Fisik. Kesehatan fisik penting untuk
dapat menduduki suatu jabatan. Tidak mungkin seseorang dapat menyelesaikan
tugas-tugasnya dengan baik jika sering sakit. Bahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran
biaya perawatan yang cukup besar.
4. Pendidikkan. Pendidikkan merupakan suatu
indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikkan pula seseorang dianggap akan mampu
menduduki suatu jabatan tertentu
5. Umur. Umur harus mendapat perhatian
karena akan mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung
jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang -undang perburuhan.
Karyawan muda pada umumnya mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis, dan
kreatif, tetapi cepat bosan, kurang bertanggungjawab, cenderung absensi, dan
turnover-nya tinggi. Keryawan yang umurnya tua kondisi fisiknya kurang, tetapi
bekerja ulet, tanggung jawabnya besar, serta absensi dan turnover-nya rendah.
6. Kerja Sama. Kerja sama harus diperhatikan
dalam proses seleksi, karena kesediaan kerja sama, baik vertical maupun
horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu
sifatnya positif serta berasaskan kemampuan.
7. Kejujuran. Kejujuran merupakan kualifikasi
seleksi yang sangat penting karena kejujuran merupakan kunci untuk
mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak akan mendelegasikan
wewenang kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
8. Inisiatif
dan Kreatif. Hal ini
merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreativitas
dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
9. Kedisiplinan. Kedisiplinan perlu diperhatikan
dalam proses seleksi karena untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang
harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan.
Cara
Seleksi
Ada dua cara yang dikenal yaitu :
Ada dua cara yang dikenal yaitu :
1. Non-Ilmiah
Seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada kriteria, standart, atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi non-ilmiah sering dilaksanakan di negara sedang berkembang, karena umumnya belum melaksanakan manajemen professional.
Seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada kriteria, standart, atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi non-ilmiah sering dilaksanakan di negara sedang berkembang, karena umumnya belum melaksanakan manajemen professional.
Unsur-unsur
yang diseleksi meliputi :
- Surat lamaran bermaterai atau tidak
- Ijazah sekolah dan daftar nilai
- Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
- Referensi dari pihak yang dapat dipercaya
- Wawancara langsung
- Penanpilan dan keadaan fisik pelamar
- Keturunan dari pelamar bersangkutan
- Tulisan pelamar
Seleksi non-ilmiah kurang dapat dipercaya, bahkan menimbulkan kesulitankesulitan bagi perusahaan
2. Ilmiah
Seleksi ini didasarkan kepada job specification dan kebutuhan nyata jabatan yang diisi serta berpedoman kepada kriteria dan standart-standart tertentu. Seleksi ilmiah hendaknya dilaksanaakan dengan cara-cara berikut :
- Metode kerja yang jelas dan sistematis.
- Berorientasi kepada prestasi kerja.
- Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan.
- Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya
- Berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan.
- Surat lamaran bermaterai atau tidak
- Ijazah sekolah dan daftar nilai
- Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
- Referensi dari pihak yang dapat dipercaya
- Wawancara langsung
- Penanpilan dan keadaan fisik pelamar
- Keturunan dari pelamar bersangkutan
- Tulisan pelamar
Seleksi non-ilmiah kurang dapat dipercaya, bahkan menimbulkan kesulitankesulitan bagi perusahaan
2. Ilmiah
Seleksi ini didasarkan kepada job specification dan kebutuhan nyata jabatan yang diisi serta berpedoman kepada kriteria dan standart-standart tertentu. Seleksi ilmiah hendaknya dilaksanaakan dengan cara-cara berikut :
- Metode kerja yang jelas dan sistematis.
- Berorientasi kepada prestasi kerja.
- Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan.
- Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya
- Berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan.
Langkah-Langkah
Seleksi
Langkah-langkah seleksi meliputi
1. Seleksi surat-surat lamaran.
2. Pengisian blanko lamaran.
3. Pemeriksaan referensi
4. Wawancara pendahuluan
5. Test penerimaan
Test penerimaan meliputi Physical test (medical test), academic test (knwoledge test ), dan phsycological test.
6. Test Psikologi
Jenis-jenis test psikologi :
- test kecerdasan
- test kepribadian
- test bakat
- test minat
- test prestasi
Refrensi
http://ikhtisaru.blogspot.com/2014/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html
http://literaturekonomi.blogspot.com/2010/04/manajemen-sumberdaya-manusia-bab-v.html
http://miredboyz.blogspot.com/p/seleksi-karyawan.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/seleksi-penerimaan-karyawan.html
Handoko,
T.Hani. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Penerbit PT.
Bumi Aksara, 2001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar