Pengertian Pelatihan
Secara
teoritis, istilah pelatihan (training)
adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk
membantu pencapaian tujuan organisasi (Mathis & Jackson, 2002:5). Secara
terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang spesifik
dan dapat diketahui serta ketrampilan yang digunakan dalam melakukan pekerjaan
mereka saat ini. Sementara batasan yang lebih luas menyimpulkan bahwa pelatihan
merupakan cakupan dari pengembangan serta memfokuskan individu untuk mencapai
kemampuan baru yang berguna baik bagi pekerjaannya
saat ini maupun masa yang akan datang.
Menurut PP No.31 tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional, Pelatihan kerja atau yang sekarang biasa kita
kenal dengan istilah training adalah seluruh kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu
sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Singkatnya,pelatihan kerja merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan
pengembangan keterampilan bekerja (vocational) serta sikap agar karyawan
semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik
sesuai dengan standar.
Cut Zurnali (2004), mengemukakan
beberapa pendapat para ahli mengenai definisi pelatihan sebagai berikut:
1.Noe, Hollenbeck, Gerhart &
Wright (2003:251) mengemukakan, training is a planned effort to facilitate the
learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini
berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk
memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan,
keahlian dan perilaku oleh para pegawai.
2.Menurut Gomes (2003:197), pelatihan
adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan
tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada
kaitannya dengan pekerjaannya
3.Menurut Robbins, Stephen P,
(2001:282), Training meant formal training that’s planned in advanced and has a
structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan disini
adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai suatu
format pelatihan yang terstruktur.
4.Menurut Bernardin dan Russell
(1998:172), Training is defined as any attempt to improve employee performance
on a currently held job or one related to it. This usually means changes in
spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors. To be effective, training
should involve a learning experience, be a planned organizational activity, and
be designed in response to identified needs. Jadi pelatihan didefinisikan
sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada
pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal
ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan
pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka
di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas
pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang
direncanakan dan dirancang di dalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang
teridentifikasi.
5.Menurut Gomez-Mejia, Balkin, dan
Cardy (2001:259), training is usually conducted when employees have a skill
deficit or when an organization changes a system and employees need to learn
new skill. Ini berarti bahwa pelatihan biasanya dilaksanakan pada saat para
pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasi mengubah
suatu system dan para perlu belajar tentang keahlian baru.
6.Menurut DeCenzo dan Robin
(1999:227), Training is a learning experience in that it seeks a relatively
permanent change in an individual that will improve the ability to perform on
the job. Ini berarti bahwa pelatihan adalah suatu pengalaman pembelajaran di
dalam mencari perubahan permanen secara relatif pada suatu individu yang akan
memperbaiki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaannya itu.
7.Menurut Never Ending Transfusing -
Application Training (NET-at), Pelatihan adalah kegiatan belajar dan praktek
untuk sesuatu tujuan baik,
dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan
(continuously and never end)
manusia, dan fitrahnya.
Cut Zurnali (2004) menjelaskan bahwa
pengertian pelatihan yang dikemukakan oleh para ahli di atas sering dijadikan
acuan dalam riset-riset manajemen sumberdaya manusia, psikologi industri, dan
administrasi. Definisi-definisi para ahli tersebut dapat dengan lengkap
mendeskripsikan mengenai arti dan tujuan pelatihan.
Pentingnya
Pelatihan Kerja
Sumber Daya Manusia dalam suatu
perusahaan merupakan aset penting bagi perkembangan perusahaan. Untuk
meningkatkan kualitas dan keterampilan kerja para karyawan, banyak perusahaan
mengadakan pelatihan kerja/training sebelum karyawan memulai kerja
Di dalam dunia kerja, telinga kita
akrab dengan istilah pelatihan kerja atau training. Sumber Daya Manusia dalam
suatu perusahaan merupakan aset penting bagi perkembangan perusahaan. Untuk
meningkatkan kualitas dan keterampilan kerja para karyawan, banyak perusahaan
mengadakan pelatihan kerja/training. Biasanya training dilakukan sebelum
memulai kerja atau pada saat awal masuk kerja.
Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Menurut Ranupandojo (2000:82) tujuan dari diadakannya pelatihan adalah:
2. Memperbaiki moral
3. Mengurangi pengawasan
Cut Zurnali (2004) memaparkan
beberapa manfaat pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang
dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu:
·
Meningkatkan
pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar,
·
Membantu
para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi baru,
·
Membantu
para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk
menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas,
·
Memastikan
bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran,
·
Menjamin
keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk memberikan
kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah
atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut,
·
Mempersiapkan
para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama
lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita.
Fungsi Pelatihan Kerja
Ada banyak manfaat yang bisa kita
ambil dengan mengikuti pelatihan kerja. Diantaranya adalah:
·
mewujudkan
pelatihan kerja nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan
kualitas tenaga kerja
·
memberikan
arah dan pedoman dalam penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pelatihan
kerja
·
mengoptimalkan
pendayagunaan dan pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja.
·
Untuk
menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri
sejak hari pertama masuk kerja
·
Untuk
mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
·
Untuk
mempersiapkan promosi ketenagakerjaan pada jabatan yang lebih rumit dan sulit,
serta mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu tingkatan
kepengawasan atau manajerial.
Prinsip-Prinsip
Pemberian Pelatihan
Prinsip-prinsip pemberian pelatihan
(Ranupandojo, 2000:82) :
1.Motivasi. Semakin tinggi motivasi seorang
pegawai, semakin cepat ia akan mempelajari ketrampilan atau pengetahuan baru.
Latihan sebagai alat haruslah dihubungkan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
para pegawai.
2.Laporan kemajuan. Diperlukan untuk
mengetahui seberapa jauh seorang pegawai telah memahami pengetahuan yang baru.
Meskipun demikian pembuatan laporan kemajuan yang terlalu sering adalah tidak
disarankan.
3.Reinforcement. Apabila suatu ketrampilan sedang
dipelajari, perlulah proses belajar ini diperkuat dengan hadiah ataupun
hukuman. Manajemen haruslah menentukan agar setiap
hadiah dikaitkan dengan kemajuan para pegawai.
4.Praktek. Mempraktekkan apa yang
dipelajari jelas merupakan hal yang sangat penting. Sedapat mungkin para pegawai
yang dilatih bisa mempraktekkan ketrampilan tersebut dalam suasana pekerjaan
yang sebenarnya.
5.Perbedaan individual. Meskipun
latihan secara kelompok sering mempunyai kelebihan ekonomis, perlulah disadari
bahwa pada hakekatnya pegawai itu berbeda antara satu dengan lainnya. Karenanya
latihan yang efektif hendaknya menyeuaikan kecepatan dan kerumitan dengan
kemampuan masing-masing individu.
Jenis Atau Program Pelatihan Kerja
·
Skills
training
Pelatihan keahlian merupakan
pelatihan yang sering di jumpai dalam organisasi. Program pelatihaannya relatif
sederhana: kebutuhan atau kekurangan diidentifikasi rnelalui penilaian yang
jeli. Kriteria penilaian efektifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran
yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
·
Retraining
Pelatihan ulang berupaya memberikan
kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi
tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang
biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin
computer atau akses internet
·
Cross
functional training
Pelatihan lintas fungsional
melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang
lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
·
Team
training
Pelatihan tim merupakan pelatihan yang
terdiri dari sekelompok individu dimana mereka harus menyelesaikan bersama
sebuah pekerjaan demi tujuan bersama dalam tim.
·
Creativity
training
Pelatihan kreatifitas berlandaskan
pada asumsi hahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan
peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian
rasional dan biaya.
Metode Atau Teknik Pelatihan Kerja
Teknik pelatihan kerja secara umum
dibagi menjadi dua yaitu on the job training dan off the job training. On the
job training lebih banyak digunakan dibandingkan dengan off the job training.
Kenapa begitu? Karena program on the job training lebih berfokus pada
peningkatan produktivitas secara cepat. Sedangkan metode off the job training
lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
1. Kategori Teknik On The Job
Training
On the job training terbagi menjadi
enam macam yaitu :
·
Job
instruction training
Pelatihan ini memerlukan analisa
kinerja pekerjaan secara teliti. Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan awal
tentang tujuan pekerjaan, dan menunjukan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan.
·
Apprenticeship
Pelatihan ini mengarah pada proses
penerimaan karyawan baru, yang bekerja bersama dan dibawah bimbingan praktisi
yang ahli untuk beberapa waktu tertentu. Efektif atau tidaknya pelatihan ini
tergantung pada kemampuan praktisi yang ahli dalam mengawasi proses pelatihan.
·
Internship
dan assistantships
Pelatihan ini mengarah pada
kekosongan pekerjaan yang menuntut pendidikan formal yang lebih tinggi.
Pelatihan bagi pelajar yang menerima pendidikan formal di sekolah yang bekerja
di suatu perusahan dan diperlakukan sama seperti karyawan dalam perusahaan
tetapi tetap dibawah pengawasan praktisi yang ahli.
·
Job
rotation dan transfer
Job rotation dan transfer adalah
proses belajar yang dilakukan untuk mengisi kekosongan dalam manajemen dan
teknikal. Dalam pelatihan ini terdapat 2 kerugian yaitu: peserta pelatihan
hanya merasa dipekerjakan sementara dan tidak mempunyai komitmen untuk terlibat
dalam pekerjaan dengan sungguh-sungguh, dan banyak waktu yang terbuang untuk
memberi orientasi pada perserta terhadap kondisi pekerjaan yang baru.
Tetapi pelatihan ini juga mempunyai
keuntungan dimana jika pelatihan ini diberikan oleh manajer yang ahli maka
peserta akan memperoleh tambahan pengetahuan mengenai pelaksanaan dan praktek
dalam pekerjaan.
·
Junior
boards dan committee assingments
Alternatif pelatihan dengan
memindahkan peserta pelatihan ke dalam komite untuk bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan administrasi. Dan juga menempatkan peserta dalam anggota
eksekutif agar memperoleh kesempatan dalam berinteraksi dengan eksekutif yang
lain.
·
Coaching
dan counseling
Pelatihan ini merupakan aktifitas
yang mengharapkan timbal balik dalam penampilan kerja, dukungan dari pelatih,
dan penjelasan secara perlahan bagaimana melakukan pekerjaan secara tepat.
2. Kategori Teknik Off The Job
Training
Off the job training dibagi menjadi
13 macam yaitu :
·
Vestibule
training
Pelatihan dimana dilakukan ditempat
yang kondisinya sama seperti tempat aslinya. Pelatihan ini digunakan untuk
mengajarkan keahlian kerja khusus.
·
Lecture
Pelatihan dimana pelatih
menyampaikan berbagai macam informasi/ mengajarkan pengetahuan kepada sejumlah
besar orang pada waktu bersamaan.
·
Independent
self-study
Pelatihan dimana peserta diharapkan
bisa melatih diri sendiri misalnya dengan membaca buku, mengambil kursus pada
universitas lokal ataupun mengikuti pertemuan profesional.
·
Visual
presentations
Pelatihan dengan mengunakan
televisi, film, video, atau presentasi.
·
Conferences
dan discussion
Pelatihan ini biasa digunakan untuk
pengambilan keputusan dimana peserta dapat belajar satu dengan yang Iainnya.
·
Teleconferencing
Pelatihan dengan menggunakan
satelit, dimana pelatih dan peserta dimungkinkan untuk berada di tempat yang
berbeda.
·
Case
studies
Pelatihan yang digunakan dalam kelas
bisnis, dimana peserta dituntut untuk menemukan prinsip-prinsip dasar dengan
menganalisa masalah yang ada.
·
Role
playing
Pelatihan dimana peserta
dikondisikan pada suatu permasalahan tertentu, peserta harus dapat
menyelesaikan permasalahan dimana peserta seolah-olah terlibat langsung.
·
Simulation
Pelatihan yang menciptakan kondisi
belajar yang mirip dengan kondisi pekerjaan, pelatihan ini digunakan untuk
belajar secara teknikal dan motor skill.
·
Programmed
instruction
Merupakan aplikasi prinsip dalam
kondisi operasional, biasanya menggunakan computer.
·
Computer-based
training
Merupakan program pelatihan yang
diharapkan mempunyai hubungan interaktif antara komputer dan peserta, dimana
peserta diminta untuk merespon secara langsung selama proses belajar.
·
Laboratory
training
Pelatihan ini terdiri dari
kelompok-kelompok diskusi yang tak beraturan dimana peserta diminta untuk
mengungkapkan perasaan mereka antara satu dengan yang lain. Tujuan pelatihan
ini adalah menciptakan kewaspadaan dan meningkatkan sensitivitas terhadap
perilaku dan perasaan orang lain maupun dalam kelompok.
·
Programmed
group exercise
Pelatihan yang melibatkan peserta
untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan. Program pelatihan kerja
disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ,
Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. SKKNI sendiri disusun
berdasarkan kebutuhan lapangan usaha yang sekurang-kurangnya memuat kompetensi
teknis, pengetahuan, dan sikap kerja.
Refrensi
http://www.gajimu.com/main/tips-karir/pentingnya-pelatihan-kerja
http://resthoe.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-tujuan-pelatihan-training.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan
http://www.slideshare.net/bowo70/proses-pelatihan-berbasis-kompetensi-presentation
http://azhariihsan13.blogspot.com/2013/11/model-umum-proses-pelatihan-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar